Kakanwil: Pengajian Kitab Kuning Rohnya Pesantren

HARIANSULSEL.COM, Gowa – Ratusan Santri Pondok Pesantren Madani UIN Alauddin Makassar antusias menyambut Kakanwil Kemenag Sulsel Abd Wahid Thahir beserta Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Sulsel Fathurrahman dengan prosesi adat Angngaru’ dan Tari Padduppa yang hari ini (Selasa, 18 Juli 2017) menghadiri acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Asrama Santri di pesantren binaan Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan UIN Alauddin Makassar.
Dalam Laporannya, Andi Achruh Pasinringi selaku Direktur Pesantren Madani UIN Alauddin Makassar di Gowa ini menceritakan bahwa Pesantren ini berdiri sejak tahun 2002, dan sampai saat ini sudah menamatkan alumni yang ke sembilan. Pesantren ini membina tingkatan RA, MI, MTs, MA dengan jumlah santri saat ini sebanyak 721 orang dengan ruang belajar yang tersedia 17 RKB di atas lokasi seluas lebih 5 hektar.
Animo masyarakat utk menyekolahkan anaknya di pesantren ini sangat besar, karena Prestasi demi prestasi santri sangat bagus terbukti dengan juara di sejumlah event Nasional bahkan internasional, tambahnya.
Direktur Pesantren Madani juga menghaturkan terima kasih atas perhatian dan bantuan Kementerian Agama Sulsel terhdap Pesantren ini termasuk pemberian bantuan Asrama Santri senilai Rp. 166 juta yang akan dimulai peletakan batu pertamanya oleh Kakanwil Kemenag Sulsel saat ini.
Sementara itu Ketua yayasan Pesantren UIN Muhammad Amri sekaligus Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar mengatakan bahwa pesantren ini didirikan atas saran dari Dirjen Pendis Kemenag pusat yang mengharapkan Fakultas Tarbiyah bisa memiliki lab school dan Pesantren Madani ini lah hasilnya dan Pesantren ini diharapkan akan menjadi icon pendidikan di kabupaten Gowa, tuturnya.
Kakanwil dalam arahannya menegaskan bahwa dari 6 ponpes yang mendapatkan bantuan tahun ini, salah satunya adalah Ponpes Madani UIN Alauddin di Gowa ini.
Kakanwil selanjutnya menyebut bahwa negara Indonesia saat ini terkenal dengan 3 laboratorium di Dunia yaitu kerukunan, pengelolaan haji dan pendidikan termasuk pondok pesantren yg terkenal sebagai model pendidikan terbaik di dunia yg bukan saja tempat Jamiyyatul Diniyah tapi juga Jamiyyatul Ilmiah, jelas Beliau.
Selanjutnya Mantan Kabid Pontren Kanwil ini menyampaikan bahwa Rukun Ponpes di Indonesia itu adalah harus ada santri, kiyai, kitab, masjid dan asrama, terlebih lagi lembaga pendidikan seperti ponpes itu sudah mendapatkan rekognisi atau pengakuan kesetaraan dengang lembaga pendidikan lain. Jadi posisi pesantren saat ini sangat strategis dan mendapatkan porsi yang sama dalam mencetak generasi indonesia yang cerdas Anda bermartabat dan berakhlak karimah, jelasnya lagi
Kakanwil juga menceritakan keprihatinannya, akan krisis ulama saat ini di Sulsel, olehnya itu ponpes diharapkan menjadi laboratorium ulama atau pusat kader ulama, karena salah satu rohnya ponpes adalah pengkajian kitab kuning yang terlembaga.
Harapan Kakanwil agar guru atau tenaga pengajar yg ada di pesantren ini untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya karena generasi yang cerdas dan terbaik bisa lahir dari guru yang cerdas serta unggul, tutupnya. (Wrd/And)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *