HARIANSULSEL.COM, Pinrang – Dalam menjaga khazanah pesantren, sayap PKB Sulsel, DKW Garda Bangsa Sulsel, kembali menggelar Musabaqah Kitab Kuning (MKK) dengan memperlombakan dua jenis kitab, yakni kitab Ihya Ulumuddin karya Imam al-Ghazali dan kitab Alfiyah Ibn Malik.
Kegiatan yang dipusatlkan di Pondok Pesantren Ittihadu al Usrati Wal Jama’ah DDI Lerang-Lerang, Kabupaten Pinrang, diikuti oleh puluhan pesantren se-Sulselbar. Kegiatan bergensi antar pesantren tersebut, resmi dibuka hari ini, Jumat (19 05/2017).
Kalangan santri, kiai, pesantren dan masyarakat menyambut baik ajang perlombaan khas pesantren ini. Hal itu terlihat dari antusiasme peserta yang ikut berkompetisi dalam kegiatan tersebut.
Sekjen DKN Garda Bangsa, Nasaruddin Kholil menyampaikan tujuan MKK dalam menjaga dan melestarikan tradisi kajian kitab kuning yang telah lama mengakar kuat di pesantren, di hampir seluruh wilayah di Indonesia.
Ia Berharap MKK bisa mengukuhkan kembali kesadaran generasi muda tentang pentingnya Kitab Kuning sebagai Khazanah Ilmu Pengetahuan Islam dan Pesanatren.
“Kitab Kuning ini penting dipahami dan digeluti, di tengah mengerasnya pemahamaan tekstual yang cenderung literal. Sehingga kitab kuning menjadi basis pengetahuan pesantren dalam mengetengahkan Islam Moderat,” jelasnya.
Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad saat memberi sambutan, juga sependapat. Kitab kuning menjadi rujukan keilmuan di pesantren yang turut membentuk pemahaman keagamaan moderat di kalangan pesantren “Khazanah keilmuan pesantren terbukti telah menjadi benteng terkokoh dalam menjaga NKRI dan mendorong pemimpin dan profesional dari kalangan pesantren,” beber Azhar .
Sementara ketua Garda Bangsa Sulsel, Zulfikar Limolang menyampaikan MKK yang digelar kali kedua ini telah mengalami peningkatan jumlah peserta dan pesantren.
“MKK ini untuk melestarikan tradisi intelektual pesantrenmemotivasi para santri untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning dan melakukan syi’ar kepada publik, tahun ini jumlah peserta naik dua kali lipat,” kata Zulfikar.
Kegiatan yang dihelat dua hari tersebut, mengundang sejumlah dewan juri dari kalangan ahli tata bahasa Arab, ulama dan kiai, agenda tahunan tersebut dibawah kendali Ketua DKC Garda Bangsa Pinrang, Andi Mulki Fahrul. (Rilis)