Proyek Smelter Mangkrak, Ini Komentar Warga Bantaeng

HARIANSULSEL.COM, Bantaeng – Tercatat ada 2 perusahaan yang sedang dalam proses konstruksi pembangunan pabrik pemurnian (smelter) nikel di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Total investasi keduanya senilai Rp 6,4 triliun.
Diketahui, Perusahaan tersebut adalah PT Titan Mineral Utama (TMU) dengan investasi sebesar Rp 4,7 triliun dan PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNAI) sebesar US$ 130 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun (dengan kurs Rp 13.500) yang menggandeng dari Tiongkok. Pihak investor berpikir menuntaskan dua smelter tersebut, lantaran harga nikel sempat jatuh di pasaran.
Pengoperasian industri pengolahan hasil tambang tersebut yang katanya akan digenjot oleh pemerintah karena harga nikel di pasaran yang diprediksi akan mengalami kenaikan pada tahun ini.
Namun, proyek nasional yang dibawah kepemimpinan Nurdin Abdullah (NA) yang hampir sepuluh tahun ini dianggap akan sulit terealisasikan dengan menelan biaya triliunan itu, meskipun tidak terdapat tambang besar di Bantaeng.
Hal itu diungkapkan oleh masyarakat Bantaeng, yang menilai bahwa dibawah kepemimpinan NA, yang hanya Pendapatan Asli Daerah 7 triliun, sampai sekarang masyarakat Bantaeng merasa terkucilkan dengan adanya proyek Smelter yang sampai sekarang tidak terealisasi.
“Kenapa saya bilang proyek smelter merugikan masyarakat, jangan terlalu jauh dulu kemana limbah proyek smelter itu. Tapi liat dulu, jalan tidak itu proyek? apa untungnya buat masyarakat disini?,” ujar IJ, di Bantaeng, Jum’at (21/9/2017).
Selain mengkritik smelter dan proyek lainnya yang tak kunjung terealisasi, aktivis pemuda Bantaeng itu juga menganggap kalau pabrik pemurnian nikel tersebut akan mengalahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Makassar jika proyek smelter dapat terwujud bagi masyarakat kabupaten bantaeng.
“Seandainya semua itu proyek jalan, gila ini Bantaeng pak. PAD-nya bisa kalahkan Makassar. Smelter, pembangunan pembangkit listrik tenaga hidrolik, dan proyek lainnya. Pengembangan Talas juga kalau berjalan itu bisa gila Bantaeng, tapi apa?”, katanya.
Lanjut IJ, sebagai putra daerah sangat mengapresiasi beliau (NA) saat pilkada lalu. ” Tapi apakah ini semua impian beliau memang terwujud sampai sekarang? Karena di tahun 2008 saya termasuk timnya, dengan janji yang akan mendatangkan ratusan kapal untuk pengalengan ikan, dan sampai sekarang itu nol besar,” pungkasnya.
Ia bahkan merasa kecewa dengan kebijakan-kebijakan sang Profesor julukan NA selama kepemimpinan yang hampir 10 tahun ini. “Katanya juga mau dibangun rel kereta api ke desa Loka, saya tidak bisa pungkiri itu apakah memang akan terwujud jangan sampai lagi nol besar. Jadi kita ini masyarakat sudah seringmi dibodoh-bodohi,” tegasnya. (Iqbal/And)

Mungkin Anda Menyukai

Satu tanggapan untuk “Proyek Smelter Mangkrak, Ini Komentar Warga Bantaeng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *