Cegah Paham Radikalisme, Rektor IAIN Ternate: Keberadaan Ma’had Harus Dioptimalkan

HARIANSULSEL.COM, Ternate – Rektor Institut Agama Islam Negeri Ternate Dr Samlan Ahmad secara resmi menutup kegiatan Muhadharah Kubra dan Nuzulul Qur’an 2019 yang diselenggarakan Ma’had Al-Jami’ah IAIN Ternate mengadakan, Rabu (22/5) bertempat di Auditorium RRI Ternate.

Kegiatan ini telah berlangsung sejak tanggal 20-22 Mei dimana pada kegiatan ini menampilkan lomba ifdzil hadistifdzil Qur’an, hafal Al Quran, pidato enam bahasa yakni bahasa Arab, Inggris, Indonesia, dan tiga bahasa lokal yakni bahasa Ternate, bahasa Galela, dan bahasa Makian serta mengkreasikan kaidah-kaidah bahasa arab.

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Ternate Samlan Ahmad mengungkapkan tentang banyaknya pemahaman radikalisme yang tumbuh di lingkungan perguruan tinggi Agama Islam di Indonesia. Menurutnya salah satu upaya kampus dalam mencegah pemahaman radikalisme ialah bagaimana keberadaan Ma’had bisa dioptimalkan. Ma’had bisa dikatakan unit akademik kecil untuk menopang proses akademik yang ada di IAIN Ternate.” Ujarnya

“Setelah menghadiri workshop di Kemenag, Insya Allah dalam waktu dekat IAIN Ternate bersama Pemda akan membentuk tim perubahan transformasi perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) atau alih status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) dan akan diusulkan pada tahun 2020.”

Disisi lain selaku Rektor, kami sangat apresiasi keberadaan Muhadharah Kubra ini, selain menampilkan kualitas pemahaman keagamaan, juga menampilkan kualitas pemahaman budaya lokal yakni adanya pidato bahasa lokal. Tutupnya 

Kepala Pusat Ma’had Al-Jami’ah IAIN Ternate, Muhammad Amri dalam sambutannya mengungkapkan, “Dalam tradisi santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Ternate sesama santri wajib membangun ukhuwah (persaudaraan), tentunya ini menjadi bekal sesama santri.”

Para santri Ma’had merupakan cikal bakal yang indah, tentunya kedepan kami berharap santri Ma’had menjadi kebanggaan seluruh sivitas IAIN Ternate. Ujarnya.

Saat ini kapasitas asrama Ma’had hanya bisa menampung 100 orang, kami berharap atas kedepan kapasitas asrama bisa menampung 500 orang. Tutupnya. (and)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *