Kecam Pembakaran Al-Qur’an di Swedia, DPD AMII Lutim: Cara Berfikirnya Sakit

HARIANSULSEL.COM, Makassar – Pembakaran al-Qur’an di Swedia dan Belanda memicu respon dari seluruh elemen masyarakat dunia. Ahmad Rifai, Ketua Umum DPD Angkatan Muda Islam Indonesia Luwu Timur (DPD AMII LUTIM) mengkritik keras perihal kebebasan berekspresi yang tak Beradab itu, dan menyebutkan aksi tersebut sebagai kebebasan yang tidak menghargai hak dari pada orang lain.

“Kita bisa sama-sama membaca sejarah bahwa konflik yang menyangkut persoalan suku, agama, Ras, ketika diperhadapkan dengan konflik itu akan menjadi berkepanjangan. Dan kita semua faham betul bahwa kita punya hak untuk berekspresi, tapi jikalau kita menggunakan itu sebagai cara untuk menyakiti hati orang lain, apalagi menyangkut tentang agama, tentang kepercayaan, Kan sakit juga cara berfikirnya itu”.

Rifai menjelaskan, Islam mengajarkan larangan menghina Tuhan agama lain. Bahkan dalam surah Al-An’am ayat 108 itu jelas.

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan,” jelasnya.

Menurutnya Umat beragama di Indonesia harus bijak menyikapinya dengan tidak membalas membakar kitab suci umat lain atau merusak rumah ibadah agama lain.

“Perihal ini, kami akan bertindak, karna ini sudah meresahkan di Masyarakat beragama, dan menjadi pemecah di tengah masyarakat dunia, jika Rasmus Paludan tidak diadili tidak ditindak Tegas oleh Pihak Kepolisian Swedia maka kami DPD, DPW Dan DPP AMII akan membuat Aksi besar Besaran di Kedutaan Besar Swedia di Jakarta Indonesia” Lanjutnya

“Jika dalam 2 x 24 Jam tidak ada klarifikasi untuk permintaan maaf kepada seluruh Umat Islam, maka Kami bersama Dewan Pimpinan Pusat, Dewan pimpinan wilayah, dan dewan daerah se-Indonesia, Siap menggelar Aksi besar besaran di Kedutaan Besar Swedia di Indonesia” Tutupnya. (and/hariansulsel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *