HARIANSULSEL.COM, Gowa – UIN Alauddin Makassar mengadakan rapat senat terbuka luar biasa dalam rangka Pengukuhan Guru Besar, Senin 15/5 2023 bertempat di Auditorium Kampus 2 UIN Alauddin Makassar-Samata.
Adapun yang akan dikukuhkan adalah Prof. Hj. Siti Azisah, M.Ed.St, Ph.D. dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pengembangan Kurikulum pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Prof. Dr. Mashuri Masri, S.Si, M.Kes sebagai Guru Besar Bidang Mikrobiologi Umum pada Fakultas Sains dan Teknologi, dan Prof. Dr. Hj. Amrah Kasim, Lc., MA Guru Besar bidang Ilmu Bahasa Arab pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Penulis takjub setelah mendengarkan pidato pengukuhan ketiga Guru Besar tersebut, alasannya sederhana ketiganya saling melengkapi dengan dimensi kehidupan yang berbeda-beda, Prof Azisah menyasar tentang kurikulum pendidikan artinya menyangkut kebutuhan primer setiap manusia.
Selanjut Prof Mashuri membahas tentang mikrobiologi, dimana ia salah satu makhluk Allah Swt., yakni makhluk hidup yang hanya bisa dilihat melalui alat bantu seperti mikroskop.
Terakhir Prof Amrah menyoroti tentang metalinguistik Arab sebagai pendekatan studi al-Qur’an, bahwasanya menguasai ilmu linguistik Arab dengan berbagai standar, cabang ilmu dan pendekatan menjadi hal utama ketika ingin memahami al-Qur’an.
Untuk lebih jelasnya pada saat orasi ilmiah Prof Siti Azisah menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Kurikulum Holistik untuk Pembangunan Manusia Indonesia Seutuhnya.” Ada beberapa poin yang penulis tangkap diantaranya:
1. Kurikulum Berkarakter: Kurikulum yang mementingkan pengembangan Karakter bangsa
2. Pendidikan hendaknya selalud ihubungkan dengan lingkungan fisik, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya. Keterbukaan, dimaksudkan bahwa Pendidikan hendaknya menjangkau semua anak tanpa kecuali;
3. Pendidikan holistik adalah pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi siswa secara harmonis (terpadu dan seimbang), meliputi potensi intelektual (intellectual), emosional (emotional)fisik (physical), sosial (social), estetika (aesthetic), dan spiritual.
4. Pada dasar semua dokumen kurikulum nasional Indonesia pada dasarnya sudah mencerminkan kurikulum holistik untuk pembangunan manusia Indonesia seutuhnya;
5. Semua dokumen kurikulum berpedoman pada tujuan Pendidikan nasional yang bersifat holistic untuk menjadikan peserta didik menjadi manusia seutuhnya, manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab;
Selanjutnya Prof Mashuri menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Integrasi Keilmuan Islam dan Sains (based on personal research experience)”, ada hal menarik Prof Mashuri ini tercatat sebagai Professor termuda UIN Alauddin dan ke dua se
Indonesia Tengah dan Indonesia Timur tahun 2022 (umur 41 tahun, 3 bulan), dimana jabatan Guru Besar ini didapatkan dengan masa kerja 12 tahun 4 bulan, dimana Prof Mashuri terangkat sebagai CPNS pada tahun 2009, Asisten Ahli pada tahun 2011, Lektor pada tahun 2013, Lektor Kepala November 2019, dan Guru Besar April 2022, semoga menginspirasi kita semua.
Selanjutnya penulis menangkap poin orasi ilmiahnya, diantaranya:
1. Pada tahun 2013, Prof Mashuri merancang tema penelitian yang terinspirasi dari Qur’an surah Annisa ayat 23 tentang perkawinan, adapun kesimpulan berdasarkan sains dan al-Qur’an bahwasanya tidak ada perbedaan yang signifikan antara perkawinan sedarah dan tidak sedarah.
2. Pada tahun 2020-2021, ketika Covid melanda dunia, dimana kesimpulannya bahwasanya sejatinya Allah mengajarkan kepada kita melalui virus bahwa sejogjanya manusia selalu evaluasi diri setiap saat. Karena sejatinya setiap perubahan yang kita lakukan akan membentuk dan mengarahkan kita kepada manusia baru yang sempurna layaknya Rasulullah saw., sebelum kitap ulang kembali kepada sang pencipta Allah Swt.
Terakhir Prof Amrah Kasim, beliau adalah istri Allahuyarham Dr KH Mustamin Arsyad dan saat ini sebagai Ketua Prodi Program Doktor Prodi Dirasah Islamiah. Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Metalinguistik Arab sebagai Pendekatan Studi al-Qur’an.” Beberapa poin pidato pengukuhan yang penulis tangkap, diantaranya:
1. Urgensi ilmu lingusitik sebagai disiplin ilmu memiliki berbagai macam karakter keilmuan untuk dijadikan dasar dalam menganalisis teks al-Qur’an
2. Linguistik arab mencakup 4 standar kajian yakni standar ponetik dan ponologi, standar morfem, standar gramatikal sintaktis, dan standar dilalah ma’na.
3. Ilmu linguistik arab memiliki cabang keilmuan yakni fonetik dan fonologi (aswat), morfologi (sharaf), sintaksis (nahwu), semantic (ilmul ma’ani), retorika (balagah), sastra (adab), sosial linguistic, psikolinguistik, neorologi linguistic, semiotik, dan hermeniotika.
4. Al-Qur’an sebagai wahyu dan teks suci diturunkan dengan bahasa Arab, sehingga untuk memahaminya dibutuhkan ilmu linguistik Arab.