HARIANSULSEL.COM, Pinrang – Tim pengabdian Pemberdayaan Wilayah (PW) yang terdiri dari Dr. Muhlis Ruslan, SE.,M.Si, Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bosowa sebagai Ketua Pelaksana Kegiatan bersama Dr. Erni Indrawati, S.Pt.,M.Si, Dosen Pertanian Prodi Perikanan dan Kelautan Universitas Bosowa dan Dr.Ir.Hamsiah, M.Si, Dosen Pertanian Prodi Perikanan dan Kelautan dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) melaksanakan kegiatan sosialisasi budi daya rumput laut di Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang, di Kecamatan Suppa terdapat kelompok tani bernama Cottoni Desa Tasiwalie dan kelompok tani At-Tauhid Desa Maritengngae, Selasa, 27 Agustus 2024
Judul Pemberdayaan Wilayah untuk tahun 2024 ini yang diterapkan adalah Usaha Budi Daya Rumput Laut Dalam Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Berkelanjutan Kelompok Tani di Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang”.
Ketua Tim PW menjelaskan bahwa kelompok tani sangat antusias melakukan usaha budidaya rumput laut sebab salah satu komoditas andalan yang dapat meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Kelompok Tani telah lama menggeluti usaha budidaya rumput laut akibat tingginya permintaan, selanjutnya menjelaskan bahwa selain menekuni budidaya rumput laut, tata kelola kelembagaan juga penting untuk diatur dengan baik agar wadah tersebut menjadi tempat pertemuan setiap saat.” Ujar Muhlis Ruslan
Tim PW melaksanakan sosialisasi yang dihadiri Kepala Desa Tasiwalie (H.Abd. Rahman, S.Pi) dan Kepala Desa Maritengngae (Syamsul Taju) serta kelompok tani. Kepala Desa Tasiwalie dan Kepala Desa Maritengngae menyambut baik atas adanya Program Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Kewilayahan Tahun 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi melalui dosen dari Universitas Bosowa dan Universitas Muslim Indonesia.
Selanjutnya, Kepala Desa Tasi Walie dan Kepala Desa Maritengngae menyatakan bahwa dengan adanya sosialisasi ini, kelompok tani dan Tim dosen dari Perguruan Tinggi dapat berinteraksi dan membuka wawasan tentang proses budi daya rumput laut dan sekaligus mendengarkan kendala-kendala yang dihadapi kelompok tani selama ini dalam mengelola budi daya rumput laut.
“Berbagai macam jenis rumput laut dan yang cocok dibudidayakan di perairan dan sekaligus menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini pada intinya untuk memberikan wawasan tentang teknologi budidaya, mulai dari proses tanam, pemeliharaan sampai pada pasca panen, Selanjutnya disampaikan beberapa alternatif metode budidaya seperti; metode lepas dasar, metode rakit apung, metode long line, dan metode jalur. Ujar Erni Indrawati. (and/hs)