Hadiri Maulid di Maros, Menag Nasaruddin Umar Ajak Teladani Sosok AGH Sanusi Baco

HARIANSULSEL.COM, Maros – Menag Ajak Teladani AGH Sanusi Baco, Dalam lawatannya ke Kabupaten Maros, Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar ajak teladani AGH Sanusi Baco, selain itu, Menag juga bersilaturrahim dengan pengelola dan santri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum (NU), Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulsel.

Dalam majelis Maulid Nabi Muhammad SAW, Menag Nasaaruddin, mengajak untuk meneladani pendiri Pesantren NU, AGH Sanusi Baco.

“Anregurutta (AGH) Sanusi Baco, sosok manusia langka, warisilah. Beliau tidak banyak ngomong. Dia puas sekali melihat, santri dan umatnya puas,” jelas Menag Nasaruddin, Sabtu (4/10/2025).

“Akhlak Anregurutta Sanusi Baco, perlu dipertahankan. Beliau jarang tersinggung. Di beberapa kalangan, semua orang merasakan yang paling disayangi oleh Beliau.

“Tirulah. Anregurutta tidak ada musuh.

“Saya minta kepada semua, madrasah yang paling utama adalah belajar kepada pendiri pondok, AGH Sanusi Baco.

“Jangan menyesal masuk di pesantren, apalagi di Pesantren NU ini. Ini Pondok Nahdliyin, tapi beliau, AGH Sanusi Baco, hadir untuk semua golongan.”

Menag kemudian mengajak kepada pembina dan pengelola pondok, serta para santri, untuk mengutamakan keberkahan hidup.

“Yang kita cari bukan besar, banyak, jabatan tinggi sekali, tapi yang kita cari di hidup ini berkah. Apa artinya itu semua kalau tidak berkah malah membebani, tapi kalau berkah, biar kecil, sedikit bisa terasa banyak.

“Ini falsafah yang diajarkan Anregururtta.”

Kepada para santri, Menag mengajak untuk belajar beragam ilmu. “Jangan hanya mencari ilmu agama, tapi juga pengetahuan umum. Jangan tergila-gila ilmu umum dan meninggalkan ilmu agama. Ibarat pohon, akarnya adalah tauhid, cabangnya ilmu lain. Jadi, belajar ilmu apa pun, tetap jangan lupa akarnya, ilmu agama.

“Hebatnya pesantren, karena pembentukan karakter malam hari. Mengaji terus. Efektif sekali. Kalau intelektualitasnya di siang hari.”

Kemudian, Menag menutup tausiyahnya dengan menyampaikan hikmah, cerita sosok Syekh Abdul Qadir Jaelani, yang memegah teguh kejujuran. (and/hs)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *