Gagal Paham Full Day School

HARIANSULSEL.COM, Makassar- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana mengurangi hari belajar siswa. Selama ini, siswa bersekolah dari Senin hingga Sabtu. Dan Rencananya, siswa akan diliburkan pada hari Sabtu dan Minggu. Akan tetapi, waktu belajar anak-anak di sekolah akan ditambah minimal 8 jam sehari atau Full Day School (FDS)
Berkaitan dengan Kebijakan Full Day Scholl, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Sulawesi Selatan yang merupakan organisasi Pelajar badan otonom Nahdlatul Ulama beranggapan sebuah kebijakan menteri yang kurang rekreasi (kurang mengunjungi sekolah-sekolah yang ada dipelosok).
Masih banyak sekolah dengan infrastruktur yang belum memadai ruang-ruang kelas yang minim sehingga mengharuskan membagi jam belajar para siswa. Ada yang Masuk Pagi dan masuk siang hingga tetap dapat belajar dengan kondusif dan efesien, sehingga jika diterapkan FDS haruska mereka menampung murid-murid 50 sampai 60 siswa dalam kelas? Atau haruska mereka mengurangi muridnya untuk tetap mengikuti kebijakan yang berlaku?
Mestinya nilai-nilai pendidikan karakter yang terintegrasi dalam semua mata pelajaran dan sistem pengajaran yang lebih efektif yang lebih ditekankan daripada menambah jam belajar dalam sehari yang akan mengurangi interaksi siswa dengan keluarga ataupun dengan masyarakat. (Rls)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *