HARIANSULSEL.COM, Toraja Utara – Toraja dikenal dengan Adat Istiadat dan Budaya serta keindahan panoramanya. Dengan kelebihan inilah, Toraja menjadi daya tarik bagi Wisatawan Manca Negara dan Wisatawan Lokal. Seperti kegiatan Rambu Solo sebutan masyarakat Toraja untuk acara Kedukaan atau Kematian. Prosesi untuk mengenang serta menunjukkan kasih sayang kepada anggota keluarga yang meninggal dan penghormatan terakhir sebelum diarak menuju ke tempat peristirahatan terakhir atau kuburan yang disebut oleh mayarakat Toraja dengan istilah “Patane”.
Tampak Wisatawan Manca Negara yang sangat antusias menghadiri Rambu Solo di Kelurahan Tallunglipu, Kec. Tallunglipu, Toraja Utara pada prosesi Mantarima Tamu (penerimaan kerabat atau saudara) Alm. Sindung di tongkonan Limbong.
Seperti Ricahrd dan Ian yang berasal dari Jerman, yang telah tiga hari berada di Toraja Utara dan menginap di salah satu penginapan di Rantepao. Ian mengungkapkan,”Fantastic, ini sangat unik dan adat disini masih sangat kuat. Panorama disini juga sangat indah, saya telah mengunjungi Ke’te Kesu dan Londa. besok akan ke lolai dan batutumonga (ditranslate dari bahasa Inggris)”.
Tampak pula dalam prosesi Penerimaan Tamu, Lurah Tallunglipu, Rini Maliku mengungkapkan,”sebagai Lurah disini, saya mengucapkan turut berduka cita dan semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan serta ketabahan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain memghadiri prosesi penerimaan tamu dalam Rambu Solo ini, saya mengawasi dengan ketat retribusi hewan demi meningkatkan PAD kita. untuk itu, kelurahan bekerja sama dengan satpol PP dan keamanan setempat dalam menjaga keamanan serta lancarnya arus kendaraan. Harapan saya, semoga budaya dan adat tetap dilestarikan, karena menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang hadir”.
Penulis: Gabriel Steve, staf Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Toraja Utara