Musdah Mulia: Tauhid Menjamin Kesetaraan

HARIANSULSEL.COM, Makassar – Prof Musdah Mulia mengungkapkan saat ini yang menjadi indikator kemajuan perempuan yakni, Pertama aspek ekonomi, dimana saat ini perempuan masih berada dalam kemiskinan, rendahnya pendapatan, 4,7 juta perempuan mengganggur, dan masih kuatnya budaya patriarki.
Kedua, aspek pendidikan dimana 81,15 juta orang (56%) hanya berpendidikan SD, sekitar 4,7 % atau 3,8 juta berpendidikan akademi, banyak kasus anak perempuan terpaksa tidak bersekolah karena untuk mengurangi biaya pendidikan dalam keluarga, lebih banyak anak perempuan usia sekolah yang bekerja dibandingkan anak laki-laki, jumlah buta aksara perempuan masih 2 kali lipat dari laki-laki, rata-rata lama bersekolah anak perempuan lebih rendah daripada laki-laki, dan Jumlah sarjana perempuan yang masih di bawah 5%. Padahal ayat dalam Alquran yang pertama turun adalah perintah menuntut ilmu. Ungkapnya saat seminar nasional Fatayat Makassar di Auditorium KH Muhyiddin Zain UIM, Kamis (15/3/2018)
Ketiga, Aspek kesehatan dimana derajat kesehatan perempuan sangat memprihatinkan, kesadaran akan info kesehatan, sekarang apa yang harus dilakukan, yakni harus ada upaya rekonstruksi budaya dimana saat ini masih banyak budaya patriarki, budaya feudal yang tentunya jauh dari nilai-nilai Islam.
Selain itu, peningkatakan pemberdayaan perempuan yakni hilangkan nilai-nilai marjinalisasi, sub-ordinasi, stereotipe, diskriminasi, dan kekerasan. Sehingga, disinilah peran perempuan harus berani mengaktualisasikan diri yakni mendorong pengembangan diri dan potensi individu.
“Disisi lain tauhid sebagai ajaran inti Islam sangat menjamin kesetaraan, dimana Manusia pada hakikatnya sama. Tidak ada manusia yang boleh dipertuhankan dalam arti dijadikan tujuan hidup dan tempat bergantung, Raja bukanlah tuhan bagi rakyat, suami bukanlah tuhan bagi istri, orang kaya bukanlah tuhan bagi orang miskin, ketakutan dan ketaatan tanpa syarat kepada raja, pemimpin, atasan atau suami yang melebihi ketaatan dan ketakutan kepada Allah merupakan pengingkaran terhadap tauhid.”
Terakhir pesan saya juga buat kader Fatayat dan perempuan, jangan lupa solat 5 waktu karena itulah modal dunia dan akhiratmu. Tutupnya. (And)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *