Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan Ekonomi Melalui Kerajinan Anyaman Seni Macrame Berbasis Teknologi Informasi

HARIANSULSEL.COM, Gowa – Masyarakat Makassar kini telah menyaksikan sebuah inisiatif pengabdian masyarakat yang luar biasa dalam upaya meningkatkan pemberdayaan ekonomi lokal. Program ini, yang berfokus pada kerajinan anyaman seni macrame, telah berhasil memadukan tradisi dengan teknologi informasi modern untuk menghasilkan dampak positif yang signifikan.

Kegiatan ini diinisiasi oleh kelompok pengrajin lokal yang terdiri dari berbagai generasi, termasuk milenial, generasi Z, masyarakat umum, dan ibu rumah tangga yang memiliki bakat dalam seni macrame. Mereka bekerja keras untuk menggabungkan tradisi anyaman dengan perkembangan teknologi informasi.

Salah satu hasil terbesar dari pengabdian ini adalah pembentukan sebuah website bernama Teknologi Anyaman Seni Macrame. Website ini bertindak sebagai platform utama yang memfasilitasi promosi dan penjualan produk-produk kerajinan anyaman macrame buatan kelompok pengrajin tersebut. Dengan kehadiran online ini, mereka dapat mencapai lebih banyak konsumen yang berpotensi, tidak hanya lokal tetapi juga nasional.

generasi milenial, generasi Z, masyarakat umum, dan ibu rumah tangga yang memiliki bakat dalam seni macrame. Mereka bekerja keras untuk menggabungkan tradisi anyaman dengan perkembangan teknologi informasi

Tidak hanya itu, dalam sebuah peran penting, Dosen dari Universitas Bosowa Sudirman, M.Kom, menjabat sebagai Ketua Pengusul Pengabdian Masyarakat. Arief Fauzan, MT dan Dr. Rezki Amalia Wahyuni Mustakim sebagai Anggota. Beliau aktif dalam mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang pembuatan website dan teknologi informasi kepada kelompok pengrajin. Pemberian produk teknologi tersebut kepada mitra adalah salah satu langkah penting yang telah membantu meningkatkan kapasitas kelompok pengrajin dalam mengelola bisnis mereka dengan efisien.

Selain website, kelompok pengrajin juga merambah ke berbagai marketplace online terkenal seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia. Langkah ini memungkinkan mereka untuk memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan penjualan produk-produk mereka. Penggunaan media sosial seperti Facebook dan Instagram juga telah membantu dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kerajinan macrame ini.

Tidak hanya itu, kelompok pengrajin juga memanfaatkan berbagai aplikasi seperti Canva untuk desain grafis, WhatsApp Bisnis untuk komunikasi dengan pelanggan, dan aplikasi Dana untuk transaksi keuangan. Semua ini bertujuan untuk memudahkan operasional mereka dan meningkatkan efisiensi bisnis.

Dalam wawancara dengan salah satu anggota kelompok pengrajin, [Murni], dia menyatakan, “Kami sangat bersemangat tentang perubahan yang telah terjadi dalam hidup kami berkat pengabdian ini. Berkat teknologi informasi, kami dapat menjangkau lebih banyak pelanggan dan mempromosikan seni anyaman macrame kami kepada dunia. Ini adalah langkah penting dalam memperkuat ekonomi lokal kami.”

Pengabdian masyarakat ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi informasi dapat digunakan untuk memajukan ekonomi lokal dan mendukung pengembangan kerajinan tradisional. Kelompok pengrajin ini telah membuktikan bahwa dengan tekad dan kreativitas, mereka dapat bersaing di pasar global dan meningkatkan taraf hidup mereka sendiri serta masyarakat sekitar.

Kami berharap inisiatif seperti ini akan terus berkembang dan memberikan inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk menggabungkan tradisi dengan teknologi modern guna menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan. (and/hariansulsel)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *