Persiapkan Inovasi Digitalisasi, Dosen Polibos Lakukan Studi Banding di Australia Brisbane

HARIANSULSEL.COM, Makassar – Transformasi teknologi yang begitu pesat menuntut segala aspek memasuki ruang digital, hal tersebut menjadi salah satu tantangan Dosen Teknik Mekatronika Politeknik Bosowa (Poltekbos) Muhammad Edy Hidayat untuk melakukan studi banding di Australia, Rabu (20/3/24).

Tak bisa dipungkiri sebagai dosen vokasi di Indonesia menuntut Edy untuk senantiasa bekerja di dalam lingkungan tri dharma perguruan tinggi, kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat haruslah berjalan beriringan dengan aktivitas pengajaran mahasiswa di dalam maupun di luar kelas.

Demi mempermudah pekerjaan dosen vokasi maka diperlukan inovasi strategis dan tepat guna, yaitu melalui inovasi pembelajaran digital, dosen vokasi hanya perlu fokus di awal untuk mengembangkan konten pendidikan yang bermutu dan interaktif yang dapat diunggah di dalam sistem LMS dan dapat digunakan hingga 5 atau 7 tahun ke depan.

Hal ini sangat memudahkan pekerjaan dalam pengajaran serta merupakan strategi yang tepat untuk digunakan dalam mengajar generasi z yang saat ini sangat bergantung kepada media digital.

Selama studi banding, Edy memaparkan jika diberikan kesempatan untuk melihat dan mempelajari bagaimana Deloitte (khususnya Deloitte Australia – Brisbane) bekerja sehari-hari, dan memanfaatkan teknologi digital untuk pengembangan kualitas SDM  serta komunikasi bersama klien yang berasal dari seluruh dunia.

“Kami juga diberikan kesempatan untuk berkonsultasi terkait bagaimana langkah-langkah strategis untuk meningkatkan potensi kerja dan efisiensi waktu kerja di tempat kerja kami masing-masing,”paparnya.

Sebagai seorang dosen vokasi, ia juga fokus untuk berkonsultasi terkait bagaimana cara menjalankan kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien serta tepat sasaran untuk generasi muda saat ini.

Berbagai materi yang didapatkan seperti menciptakan konten edukasi yang menarik serta bagaimana melakukan transformasi media pembelajaran dari buku, menjadi slide presentasi, hingga akhirnya menjadi konten digital merupakan materi yang sangat berkesan di dalam studi banding kali ini.

Ia juga mengungkapkan rasa bahagia dan syukur atas segala yang sudah ia capai.

“Sangat bahagia dan bersyukur, karena tidak mudah untuk dapat melakukan diskusi dan konsultasi seharian penuh bersama dengan Deloitte, terlebih lagi pemateri yang dihadirkan adalah petinggi Deloitte Brisbane yang tentunya sangat ahli dan berpengalaman di bidang transformasi digital,”ungkapnya.

Tak hanya itu saja, secara bertahap ia akan mulai melakukan transformasi media pembelajaran untuk membuat konten-konten video yang dapat diakses oleh mahasiswa di manapun dan kapanpun.

Sehingga proses belajar dan mengajar tidak hanya terbatas pada waktu perkuliahan di ruang kelas., hal ini juga sebagai bukti nyata pelaksanaan merdeka belajar mahasiswa bebas untuk belajar tanpa terbatas ruang dan waktu.

Edy juga berharap, semoga di poltekbos dapat disediakan fasilitas studio rekaman video konten pembelajaran yang dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa.

“Untuk mengasah kemampuan dan kreativitas dosen serta mahasiswa di dalam kegiatan penciptaan konten-konten digital yang mendidik dan informatif, termasuk diadakan pelatihan-pelatihan terkait dengan digitalisasi pendidikan vokasi yang saya rasa masih cukup kurang di Indonesia saat ini,” pungkasnya. (and/hs)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *