HARIANSULSEL.COM, Jakarta – Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama bersama Universitas Gunadarma (UG) tengah memfinalisasi pengembangan Aplikasi Tashih Otomatis. Ini merupakan inovasi berbasis teknologi yang dirancang untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi proses pentashihan naskah Al-Qur’an.
Acara ini berlangsung di Kampus F8 Universitas Gunadarma, Depok, Jumat (14/2/2025). Hadir, Wakil Rektor UG, Prof. Dr. Didin Mukodim, M.M. dan Dekan Fakultas Teknologi Industri UG, Prof. Dr. Ing. Adang Suhendra, S.Si, S.Kom, M.Sc. Dari LPMQ hadir Kepala LPMQ Abdul Aziz Sidqi, M.Ag., Kasubag TU, M. Musaddad, M.A., dan tim IT LPMQ serta tim Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI).
Tim pengembang aplikasi Universitas Gunadarma dipimpin Dr. Guntur Eka Saputra. Dia mempresentasikan perkembangan terbaru Tashih Mushaf Qur’an Otomatis (TMQO), yang dirancang sebagai alat bantu dalam proses pentashihan.
“TMQO bukan sekadar sistem otomatis, melainkan teknologi yang bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi kerja pentashih tanpa menggantikan peran mereka,” sebut Kepala LPMQ Abdul Aziz Sidqi.
Proses pengembangan dan finalisasi dilakukan, lanjut Abdul Aziz, karena masih ditemukan beberapa tantangan. Misalnya, kesalahan tampilan pada awal surah, serta keterbatasan font yang hanya mendukung Isep Misbah. Padahal, beberapa penerbit masih menggunakan font lain.
Selain membahas kemajuan teknologi tashih, pertemuan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama antara LPMQ dan Universitas Gunadarma. Kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang Memorandum of Understanding (MoU) yang berakhir pada akhir 2024.
“Pada usulan MoU yang baru tetap mengutamakan pengembangan BQMI sebagaimana tahun sebelumnya, dengan tambahan pengembangan Al-Qur’an digital,” papar Abdul Aziz Sidqi.
Dalam kesempatan ini, LPMQ juga membuka peluang bagi mahasiswa Universitas Gunadarma untuk magang di LPMQ dan BQMI, khususnya bagi mahasiswa semester 7 yang ingin memperdalam studi di bidang teknologi. Tak hanya itu, pegawai LPMQ yang ingin melanjutkan studi di Universitas Gunadarma juga berpeluang mendapatkan dukungan, termasuk kemungkinan beasiswa.
Rencana pengembangan lebih lanjut juga dibahas dalam pertemuan ini, termasuk peningkatan fitur pada Chat Qur’ani dan gagasan membangun Qur’anPedia, sebuah platform berbasis database yang dapat menjadi referensi utama kajian Al-Qur’an digital. Pengembangan ini diharapkan dapat menjadi lompatan besar dalam integrasi teknologi dan kajian keislaman.
Pertemuan ini menegaskan bahwa teknologi tashih otomatis akan tetap mengikuti mekanisme validasi yang ketat. Alur pemeriksaannya dimulai dengan pengunggahan dokumen naskah Al-Qur’an yang akan ditashih, kemudian diproses secara otomatis oleh sistem berbasis kecerdasan buatan. Hasilnya akan ditinjau dan divalidasi oleh pentashih untuk memastikan keakuratan sebelum dapat digunakan secara resmi.
Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pentashihan naskah Al-Qur’an dapat dilakukan dengan lebih cepat, efisien, dan tetap menjaga ketelitian serta kualitas tashih sesuai standar LPMQ Kementerian Agama. (rls/and)