HARIANSULSEL.COM – Dalam rangka menghadapi berbagai tantangan ekonomi Indonesia, pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumpulkan pengusaha dan profesional nahdliyin Indonesia. Rabu (21/3/2018) Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P3N) dilaunching di kantor PBNU. Para profesional itu berkomitmen akan mengambil peran dalam membangun ekonomi umat nahdliyin dan masyarakat umum.
Selain P3N, untuk diketahui, ada beberapa lembaga di PBNU yang juga mewadahi pelaku ekonomi, seperti HIPSI, Koperasi Mabadiku Bintang Sembilan, Himpunan pengusaha Nahdliyin (HPN).
Ketua Umum P3N, Irnanda Laksanawan menegaskan, perkumpulan ini dibentuk untuk bekerja nyata dalam menggerakan ekonomi umat nahdliyin dan masyarakat umum. Organisasi ini berbeda dengan HPN dan HIPSI karena dibentuk untuk menyatukan para profesional yang belum mendapatkan tempat secara memadai, baik dari kalangan pengusaha, birokrat dan berbagai kalangan profesional yang menyebar di sektor ekonomi strategis di Indonesia.
Irnanda menjelaskan, kondisi persaingan ekonomi saat ini semakin tajam, sehingga dibutuhkan aksi nyata dari kalangan profesional nahdliyin untuk terlibat aktif mendampingi umat supaya mereka berdaya. Launching hari ini pun ditandai dengan cara menggelar Mou dengan beberapa perusahaan baik BUMN dan swasta.
Irnanda menyebut bentuk pendampingan yang akan dilakukan nantinya mulai dari dukungan pembiayaan dan pembinaan yang bersifat teknis dalam membangun bisnis.
“P3N ingin kerja nyata membantu PBNU dan pemerintah memberdayakan umat. Ini bukan organisasi politik jadi kita ingin profesional nahdliyin terlibat menjawab ketertinggalan penguasa teknologi dan menciptakan model gerakan ekonomi baru ,” demikian ungkapan Irlanda, di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2018).
Sementara itu, Ketua bidang Ekonomi PBNU Umarsyah yang hadir dalam launching P3N menyatakan, berbagai tantangan ekonomi Indonesia sangatlah kompleks. Menurutnya kompleksitas masalah umat, tidak bisa diatasi oleh beberapa pihak saja.
Umar meyakini ditengah kondisi masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan perlu pelibatan pihak-pihak yang mumpuni termasuk kalangan pengusaha dan profesional yang telah memiliki rekam jejak yang baik. Ia mengapresiasi atas pendirian wadah para pengusaha dan profesional nahdliyin tersebut.
Umar menegaskan, dalam hal pembangunan ekonomi sangatlah berbeda dengan politik. Semakin variatif model pembangunan umat akan menambah kue ekonomi yang bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat yang tertinggal.
“Ini bukti bahwa semangat membangun perekonomian umat masih berkobar. Semakin banyak pihak yang terlibat menggerakkan ekonomi umat, manfaat akan semakin jelas,” terang Umarsyah.
PBNU tambah Umar, mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama membangun ekonomi umat semaksimal mungkin.
Untuk diketahui, dalam launching hari ini, P3N sekaligus melakukan nota kerjasama dengan beberapa perusahaan mulai BUMN dan juga perusahaan swasta. Beberapa pihak itu antara lain PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Indoportal Internasional Indonesia, PT Cipta Global Solusindo dan Bank Perkreditan Rakyat grup JAPFA internasional. (*)