Kenang Perjuangan Muassis NU, GP Ansor Makassar Ziarah Maqam Puang Ramma

HARIANSULSEL.COM, Makassar – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Makassar melaksanakan kegiatan Ziarah Makam, Dzikir dan Doa di salah satu makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Sulawesi Selatan yakni Habib Syekh Sayyid Djamaluddin Assegaf Puang Ramma di Tambua Maros, Sabtu malam (17/09/2021).

Kegiatan tersebut untuk mengenang kembali perjuangan dan jasa-jasa para pendiri NU di Sulsel sekaligus memperingati Haul Puang Ramma yang juga merupakan Mursyid Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary.

Ketua PC. GP Ansor Makassar, Muhammad Harun, mengatakan kegiatan ziarah makam ini penting dilakukan untuk mengenang perjuangan Muassis NU di Sulsel, juga untuk menguatkan Robithah kader Ansor Banser kepada para Ulama Waliyullah.

Selain itu Harun juga berpesan kepada seluruh kader untuk menjaga soliditas kader “mari jaga selalu soliditas kita yang telah terbangun ini karena tantangan ke depan akan lebih banyak lagi tetapi apabila kita solid maka semua akan kita lewati dengan mudah, apalagi ada doa dari para ulama yang selalu menyertai kita” ungkapnya.

Tahlil, Dzikir dan Doa ini dipimpin oleh Syekh Irsan, Mursyid Tarekat Khalwatiyah Sammaniyah sekaligus memberikan tausiyah singkat kepada kader Ansor Banser Kota Makassar.

Adapun kegiatan Ziarah Makam, Dzikir dan Doa ini dihadiri oleh Pengurus GP Ansor Kota Makassar bersama Ketua PAC se-Kota Makassar dan hadir pula Fatur Rahim, Kepala Dinas Kearsipan Kota Makassar yang juga sebagai Dewan Instruktur GP Ansor.

Setelah kegiatan usai kemudian dilanjutkan konsolidasi dan diskusi bersama para ketua PAC se Kota Makassar dan dalam waktu dekat GP Ansor Kota Makassar juga akan menggelar kegiatan Hari Santri dan Diklat Terpadu Dasar (DTD) ke 7.

Fathur Rahim ikut mengingatkan semua kader GP Ansor agar senantiasa menjaga muruah atau kehormatan organisasi. Salah satunya adalah senantiasa taat dan patuh pada para ulama dan pimpinan organisasi yang didirikan oleh para ulama ini.

“Mari kita buka kembali lembaran sejarah bagaimana perjuangan pendahulu. Di organisasi NU yang paling kita utamakan adalah sami’na wa atha’na (patuh dan taat) pada ulama dan pimpinan organisasi. Karena pegangan itulah sehingga NU maupun Ansor bisa besar seperti sekarang ini, makanya hal tersebut harus kita jaga bersama,” ungkap Fathur Rahim. (and/hariansulsel)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *