HARIANSULSEL.COM, Makassar – Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel, KH. Amirullah Amri kecam penghalangan Gurutta Baharuddin yang dilakukan panitia Konfercab XV NU Makassar. Menurutnya itu seperti halnya sikap premanisme terhadap seorang ulama.
“Saya beritahu itu mereka (panitia) bahwa ini Gurutta Ulama. Orang dulu itu biar bagaimana premannya kalau ada gurunya pasti hilang itu jiwa premannya. Saya juga beritahu, kasih naik Gurutta saja sendiri karena tidak elok kelihatan Gurutta menunggu di depan pintu, tapi tetap mereka tidak buka,” ujarnya yang juga berada di lokasi mendampingi Gurutta Baharuddin.
Tidak hanya itu saja, dikatakan Kyai Amirullah, penghalangan terhadap Gurutta Baharuddin menunjukkan bahwa panitia Konfercab XV NU Kota Makassar adalah orang-orang yang tidak berakhlak.
“Jadi saya mau katakan etikanya anak-anak sudah sangat jauh bergeser. Saya bilang kelewatan ini akhlaknya yang menghalangi,” tandasnya.
Kecaman yang disampaikan Kyai Amrullah ditegaskannya juga berlaku terhadap orang-orang yang ia duga sengaja memerintahkan panitia untuk menghalangi Gurutta.
“Lagi-lagi saya mau katakan, kalau orang dulu itu biar ada perintahkan tapi kalau dengar bahwa itu ulama pasti dia tidak akan dengar perintah itu. Jadi memang keterlaluan,” pungkas Ketua Pengurus Masjid 99 Kubah Asmaul Husna Pemprov Sulsel ini. (*)