HARIANSULSEL.COM, Makassar – Didalam al-Quran kata “ibu” menggunakan empat kosakata, yaitu al-umm, al-walidah, wa-lidani, dan abawani. Kata “ummi” sendiri terdapat dalam beberapa ayat alquran seperti surah al-Baqarah, Surat al-A’raf dan Surah al-Jumu’ah. Quraish Shihab menjelaskan bahwa kata “ummi” berarti tidak pandai membaca dan menulis berasal dari kata “umm” yang berarti ibu. Dalam al-Quran kata “ummi’ di ulang sebanyak enam kali. Kata “ummi’ juga digunakan untuk menyebut masyarakat arab pada masa Nabi karena lahir dan tumbuh tanpa di ajari membaca dan menulis.
Dalam al-Quran menggambarkan peran naluri seorang ibu yang dianugrahi perasaan kasih, sayang dan cinta kepada anaknya serta memiliki kemuliaan. Menurut Quraish Shihab Ibu memiliki peran penting sebagai pendidikan, pengasuh, dan figur spiritual yang memiliki kekuatan doa besar. Ibu pula menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya, al-Ummu madrasatul ula. Ungkapan ini menggambarkan bahwa ibu mengajarkan anak-anaknya berbagai hal baru dalam hidupnya seperti kosakata, mencari barang yang hilang dan bagaimana menajdi manusia yang penuh perasaan.
Ibu adalah melodi yang tak pernah usai, senandung cinta yang selalu terngiang di setiap sudut hati. Suaranya adalah lagu yang menenangkan, melodi yang menghangatkan jiwa. Setiap kata yang terucap adalah syair yang penuh makna, setiap sentuhan adalah nada yang menyembuhkan luka. Ibu adalah penyanyi cinta yang paling setia. Dia menyanyikan lagu-lagu kehidupan, lagu-lagu yang mengajarkan tentang kasih sayang, pengorbanan, dan ketulusan. Suaranya adalah pelita di kala gelap, menuntun langkah kita menuju kebaikan. Ibu adalah penyanyi cinta yang tak pernah lelah. Dia terus bernyanyi, meski badai menerjang, meski ombak menghadang. Suaranya adalah kekuatan, memberikan semangat dan harapan di setiap langkah.
Ibu adalah penyanyi cinta yang paling merdu. Suaranya adalah harmoni yang indah, menyatukan hati dan jiwa dalam kehangatan kasih sayang. Setiap lagu yang dinyanyikannya adalah ungkapan cinta yang tak terhingga. Ibu adalah penyanyi cinta yang tak akan pernah tergantikan. Suaranya akan selalu hidup dalam hati kita, menjadi kenangan indah yang tak akan pernah pudar. Ibu, terima kasih atas nyanyian cintamu yang merdu. Suaramu adalah hadiah terindah dalam hidupku. Aku akan selalu mendengarkanmu, aku akan selalu mencintaimu.
Ibu adalah sosok yang luar biasa, penuh kasih sayang, dan pengorbanan. Beliau adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada kita. Kemuliaan seorang ibu tidak dapat diukur dengan apapun, karena jasanya yang tak terhingga dalam kehidupan kita. Ibu adalah orang yang pertama kali mengenal kita, sejak kita masih dalam kandungan. Beliau mengandung kita dengan penuh cinta dan perhatian, membawa kita selama sembilan bulan dengan sabar dan tabah. Rasa sakit dan lelah tidak pernah menjadi penghalang bagi beliau untuk tetap menjaga dan melindungi kita.
Setelah kita lahir, ibu menjadi guru pertama dan utama bagi kita. Beliau mengajarkan kita tentang kehidupan, nilai-nilai moral, dan budi pekerti. Dengan penuh kesabaran, beliau membimbing kita langkah demi langkah, hingga kita tumbuh menjadi orang yang dewasa dan mandiri. Ibu juga merupakan pahlawan tanpa tanda jasa bagi kita. Beliau rela berkorban demi kebahagiaan anak-anaknya, bahkan seringkali mengorbankan kepentingan dirinya sendiri. Beliau selalu ada untuk kita, memberikan dukungan dan semangat di saat kita membutuhkannya. Kasih sayang seorang ibu tidak pernah pudar, meskipun kita telah berbuat salah atau mengecewakan beliau. Beliau selalu memaafkan kita, memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri. Pelukannya adalah tempat ternyaman, memberikan rasa aman dan hangat sepanjang waktu.
Kemuliaan seorang ibu tidak hanya terletak pada pengorbanan dan kasih sayangnya, tetapi juga pada ketangguhan dan keikhlasannya dalam menghadapi segala cobaan hidup. Beliau adalah sosok yang kuat dan tegar, mampu menghadapi segala tantangan demi melindungi keluarganya. Ibu adalah sumber inspirasi bagi kita. Beliau mengajarkan kita tentang arti kesabaran, ketekunan, dan kerja keras. Beliau adalah contoh nyata dari seorang wanita yang kuat dan mandiri. Sebagai seorang anak, kita wajib berbakti dan menghormati ibu kita. Kita harus menyayangi beliau, menghargai pengorbanannya, dan selalu mendoakan kebaikan untuk beliau. Jangan pernah menyakiti hatinya, karena ridha Allah terletak pada ridha ibu.
Kemuliaan seorang ibu adalah sesuatu yang tidak ternilai harganya. Mari kita selalu bersyukur atas kehadiran ibu dalam hidup kita, karena beliau adalah anugerah terindah yang harus kita jaga.
(Tulisan ini mengenang tujuh hari kepergian ibunda tercinta)
Penulis: Rizal Syarifuddin – Dosen Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar, Kandidat Doktor pada Program Studi Rekayasa industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.