Tradisi Haul dan Pendiri NU, AGH Puang Ramma (Bagian I)

HARIANMAKASSAR.COM – Haul dalam bahasa Arab diartikan setahun memperingati wafatnya seseorang yang dimuliakan. Haul yang setiap tahun dilaksanakan telah mentradisi di lingkungan warga Nahdlatul Ulama (NU), Nahdliyyin. Tujuannya adalah untuk mengenang jasa-jasa alamarhum dan mendoakan mereka.
Sama halnya dengan seorang anak yang baru lahir ada aqikah pd hari ke-7 dst, demikian juga bagi yang wafat ada hari ketujuh sebagai rangkaian dari ta’ziah, hari 40 dan 100 harinya, sampai untuk acara tahunan sebagai padanan dari haul bagi yang masih hidup diistilahkan dengan Ultah, Happy birthday, atau untuk instansi tertentu  misalnya Kemenag adalah HAB, ormas Islam adalah Milad, untuk negara/bangsa adalah HUT.
Haul sangat dianjurkan dan bukanlah sebagai sesuatu yang bid’ah karena term haul secara sarih, jelas tersurat dan termaktub dalam QS. al- Baqarah/2: 240 dan QS al-Ra’d/13:24. Selain itu, kata haul dan implementasi pelaksanaanya juga disebutkan dalam hadis bahwa Nabi Saw setiap tahunnya memperingati hari wafat para syuhada Uhud dengan cara mendoakan secara khusus bagi mereka dan mengunjungi makam mereka dan bersalam atasnya dengan ucapan Assalamu alaikum bima shabartum  fani’ma ‘uqba al-dar (selamat atas kalian para syuhada maka kesejahteraan kalian peroleh sebagai balasan di akhirat sebab kesabaran kalian).
Setidaknya lima ulama besar kharismatik Nadhlatul Ulama (NU) Sulawesi Selatan yang telah dan akan diperingati haul-ya dalam sebulan terakhir ini, April Mei 2017. Dua di antaranya adalah pendiri NU, yakni Andi Mappayukki Sultan Ibrahim Raja Bone ke-32 dan Syekh Sayyid Jamaluddin Assegaf Puang Ramma. Tiga selebihnya, AGH Nashirusunnah al-Allamah Muhammad Nur, AGH Kiai Muh. Harisah dan Dr. AGH Syekh Mustamin Arsyad.
Terakhir yang disebutkan, AGH. Mustamin Arsyad wafat 05/04/2015 selain tokoh NU yang masa hidupnya aktif sebagai salah unsur dewan syura PWNU Sulsel, juga sebagai Mursyid Tarekat Syadziliah yang telah dihaulkan kedua kalinya secara khusyu’ oleh murid-muridnya dan Nahdliyyin pada bulan lalu, tepatnya tanggal 5/4/2015.
Bulan lalu juga, tepatnya tanggal 18/042017 dihaulkan yang ke-53 wafatnya Andi Mappayukki sebagai salah seorang pendiri NU Sulsel yang saat hidupnya tercatat dalam tinta emas sebagai pejuang kemerdekaan. Andi Mappayukki yang wafat 18/4/1967 dihaulkan di Balla Lompoa Jongayya, dihadiri para raja dan ulama-ulama NU yang masih hidup.
Bertepatan pada peringatan Isra’ mi’raj bulan lalu yakni 27/04/2017 giliran AGH Muhammad Nur dihaulkan mengenang enam tahun wafatnya karena kepergiannya kepada Sang Ilahi bertepatan dengan momen Isra Mi’raj, 27 Rajab 1432.  Mendatang yakni 20/05/2017 bertepatan 23 Sya’ban 1438 adalah haul ke-4 Allahuyarham AGH. Harisah AS dirangkaian pengajian akbar menghadapi Ramadan bertempat di Balai CCC, Celebes Convention Centre. (And)
Penulis: Mahmud Suyuti, Katib Awwal Jam’iyah Khalwatiyah

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *