HARIANSULSEL.COM, Makassar – Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menggelar Dialog Kebangsaan di Aula Prof Aminuddin Fakultas Kedokteran Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan Km 10 Makassar, Sabtu (6/4/2019).
Prof Mahfud MD bersama Alissa Wahid, Beni Susetyo, dan Ajar Budi Kuncoro membentuk Gerakan suluh kebangsaan (GSK) atas kepeduliannya menjaga keutuhan bangsa di tengah maraknya potensi perpecahan dari komponen bangsa.
Diskusi yang dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar ini membahas kesiapan Generasi Milenal dalam mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045.
Tampak hadir mewakili Rektor Unhas Wakil Rektor III Unhas Prof Arsunan Arsin sekaligus membuka acara, adapun pembicara utama yakni Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Mahfud MD, Koordinator Gusdurian Nasional Alissa Wahid yang juga putri sulung Presiden RI keempat KH Abdurrahman Wahid, dan Akademisi Unhas Lukman Irwan yang dipandu Inceng Pratiwi News Anchor TVRI Sulsel.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Mahfud MD mengungkapkan, Indonesia bisa saja bubar, sebagaimana pada zaman Nabi ada dua negara besar yaitu Romawi dan Persia yang hancur, sehingga Indonesia kata Mahfud bisa menjadi Indonesia emas atau bubar, tergantung bagaimana menggunakan jembatan emas dan peluang-peluang yang ada.
Olehnya itu Mahfud MD terus mengajak khususnya kaum milenial untuk menjaga dan mengkampanyekan semangat persatuan di tengah maraknya upaya potensi perpecahan.
Disisi lain Indonesia akan bubar ketika korupsi merajalela, olehnya itu musuh terbesar Bangsa hari ini adalah korupsi, olehnya itu kaum Milenal harus tampil kedepan untuk melawan korupsi termasuk dalam memilih pemimpin.
“Olehnya itu pilih yang memberantas korupsi, kita ikut menentukan jalan yang baik untuk Indonesia,” ujarnya.
Dalam momentum pemilu pada tanggal 17 April 2019, Mahfud MD mengajak kaum milenial untuk berpartisipasi dan memilih pemimpin yang baik. (and/hariansulsel)