Pilkada Serentak 2024: Tunaikan Hak Suara dan Pilih Pemimpin yang Berintegritas

HARIANSULSEL.COM, Makassar – Pemilihan umum (pemilu) bukan sekadar ritual demokrasi yang datang setiap beberapa tahun sekali. Ia adalah panggilan penting bagi setiap warga negara untuk menentukan masa depan bangsa. Dalam proses ini, kita semua memiliki peran besar, sekalipun mungkin terasa kecil. Dengan satu suara yang diberikan, kita tidak hanya menyampaikan pendapat pribadi tetapi juga membentuk arah perjalanan negeri ini. Maka, mari kita bersama-sama menyadari pentingnya mengikuti pemilu, menunaikan hak suara, dan memilih pemimpin yang berintegritas.

Hak untuk memilih adalah sebuah hak istimewa yang dimiliki setiap warga negara. Tidak semua bangsa di dunia memiliki kebebasan seperti ini. Di banyak tempat lain, pemimpin ditentukan tanpa melibatkan rakyat, sehingga suara masyarakat kecil sering kali tidak terdengar. Namun, di Indonesia, setiap orang dewasa diberikan hak untuk memilih. Hak ini adalah bentuk penghargaan terhadap kemanusiaan, kebebasan, dan martabat kita sebagai individu yang merdeka. Dengan memilih, kita menunjukkan bahwa kita peduli dan berkontribusi terhadap jalannya demokrasi.

Sayangnya, tidak sedikit yang menganggap pemilu sebagai sesuatu yang tidak relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Ada yang merasa bahwa satu suara tidak akan berdampak besar, sehingga mereka memilih untuk tidak ikut serta. Namun, pandangan ini keliru. Sejarah telah membuktikan bahwa perbedaan hanya satu suara bisa menentukan kemenangan kandidat tertentu. Lebih dari itu, dengan tidak menggunakan hak pilih, kita sebenarnya menyerahkan keputusan kepada orang lain tanpa turut memengaruhinya. Jika hasilnya nanti tidak sesuai dengan harapan, apakah adil untuk mengeluh sementara kita tidak berkontribusi?

Selain itu, pemilu bukan sekadar kewajiban politik, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial. Setiap kali kita menggunakan hak suara, kita turut menjaga keberlangsungan sistem demokrasi. Demokrasi hanya dapat bertahan jika masyarakat aktif berpartisipasi. Dengan memilih, kita menyatakan bahwa kita percaya pada sistem ini dan ingin menjaganya tetap sehat. Sebaliknya, apatisme terhadap pemilu hanya akan membuka celah bagi sistem yang tidak sehat, di mana keputusan diambil oleh segelintir orang yang tidak merepresentasikan kepentingan rakyat.

Tentu saja, dalam memilih, kita tidak boleh asal-asalan. Pemilu bukan hanya tentang memberi suara, tetapi juga tentang memberikan kepercayaan. Pemimpin yang kita pilih akan memegang kendali atas berbagai aspek kehidupan kita, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga kebijakan luar negeri. Oleh karena itu, penting untuk memilih pemimpin yang berintegritas. Seorang pemimpin yang berintegritas adalah mereka yang jujur, konsisten, dan benar-benar peduli terhadap kepentingan rakyat, bukan hanya kepentingan pribadi atau golongan.

Untuk menemukan pemimpin seperti itu, kita perlu lebih dari sekadar mengenali nama atau slogan kampanye. Kita harus benar-benar memahami rekam jejak, visi, dan misi kandidat. Di era informasi seperti sekarang, hal ini tidak sulit dilakukan. Media, debat publik, dan platform digital menyediakan akses luas untuk mengevaluasi para calon pemimpin. Jangan ragu untuk bersikap kritis terhadap janji-janji mereka. Tanyakan kepada diri sendiri, apakah janji itu realistis? Apakah mereka memiliki rekam jejak yang mendukung pernyataan tersebut? Apakah mereka menunjukkan dedikasi yang tulus kepada masyarakat?

Namun, integritas pemimpin juga bukan satu-satunya elemen penting. Sebagai pemilih, kita juga harus memiliki integritas. Artinya, kita harus memastikan bahwa keputusan yang kita ambil benar-benar berdasarkan penilaian yang jujur, bukan karena iming-iming hadiah atau tekanan dari pihak lain. Politik uang, misalnya, adalah salah satu ancaman terbesar bagi demokrasi yang sehat. Jika kita tergoda oleh uang atau fasilitas yang ditawarkan, kita sebenarnya turut merusak proses demokrasi dan mengkhianati masa depan kita sendiri.

Di sisi lain, memilih pemimpin berintegritas juga berarti memilih untuk berani menghadapi perubahan. Terkadang, kandidat yang memiliki visi terbaik mungkin bukan kandidat yang paling populer. Mereka mungkin menawarkan kebijakan yang sulit pada awalnya, tetapi membawa manfaat jangka panjang. Di sinilah keberanian kita sebagai pemilih diuji. Apakah kita berani memilih untuk masa depan yang lebih baik, meskipun itu berarti menghadapi tantangan saat ini? Atau kita lebih memilih kenyamanan sesaat yang mungkin justru membebani generasi mendatang?

Akhirnya, pemilu adalah kesempatan bagi kita semua untuk berbuat sesuatu yang berarti. Tidak peduli latar belakang kita, setiap suara memiliki nilai yang sama. Pemilu adalah arena di mana semua warga negara berdiri sejajar, memiliki kekuatan yang sama untuk menentukan nasib bangsa. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan ini. Pergilah ke tempat pemungutan suara, tunaikan hak Anda, dan pilihlah dengan hati nurani yang bersih.

Sebagai penutup, mari kita renungkan, apa yang ingin kita wariskan kepada generasi mendatang? Apakah kita ingin mereka mengenang kita sebagai generasi yang apatis dan acuh terhadap masa depan, atau sebagai generasi yang bangkit dan berjuang untuk perubahan positif? Pemilu adalah cara kita menjawab pertanyaan ini. Dengan berpartisipasi, kita menunjukkan bahwa kita peduli, bahwa kita memiliki harapan, dan bahwa kita percaya Indonesia dapat menjadi lebih baik. Maka, ayo mengikuti pemilu, tunaikan hak suara, dan pilih pemimpin yang berintegritas! Masa depan bangsa ini ada di tangan kita.

Penulis: AndyDosen IAIN Ternate, Awardee BIB-LPDP Program Doktor UIN Alauddin Makassar

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *