HARIANSULSEL.COM, Makassar – KH. Abdul Wahab Hasbullah adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah bangsa Indonesia. Sebagai pendiri dan penggerak Nahdlatul Ulama (NU), beliau tidak hanya dikenal sebagai seorang ulama kharismatik, tetapi juga sebagai sosok pahlawan sejati yang memberikan kontribusi besar dalam membangun karakter bangsa. Sosoknya begitu kompleks, namun selalu dekat dengan umat, penuh inspirasi, dan menjadi teladan bagi generasi berikutnya. Tulisan ini menguraikan kisah dan nilai-nilai besar yang diwariskan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah, yang tetap relevan hingga hari ini.
Kiai Wahab: Memberi Arah
KH. Abdul Wahab Hasbullah adalah seorang visioner. Pada masa penjajahan, ketika rakyat Indonesia diliputi kebingungan dan keterjajahan, beliau muncul sebagai figur yang memberikan arah. Melalui pendirian NU, beliau menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan tidak hanya bisa dilakukan melalui senjata, tetapi juga melalui pendidikan, dakwah, dan penguatan spiritual.
Beliau meyakini bahwa kebangkitan umat harus dimulai dari peningkatan kualitas keilmuan. Langkah besarnya adalah mendirikan Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) dan Tashwirul Afkar (Forum Diskusi), dan Nahdlatul Tujjar (Kebangkitan Pedagang), yang menjadi ruang bagi para ulama dan pemuda untuk mencintai tanah air, berpikir kritis dan penguatan ekonomi dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi tantangan zaman. Dengan pemikiran ini, KH. Wahab tidak hanya memberikan arah bagi umat Islam, tetapi juga membentuk landasan kokoh bagi perjuangan bangsa.
Kiai Wahab: Memberikan Uswah
Sebagai seorang pemimpin, KH. Wahab Hasbullah memberikan uswah (teladan) yang nyata. Beliau adalah gambaran ulama yang tidak hanya berbicara, tetapi juga melakukan. Dalam kehidupan sehari-harinya, KH. Wahab dikenal sederhana, rendah hati, dan konsisten menjalankan nilai-nilai Islam dalam setiap tindakan.
Ketika banyak orang merasa takut melawan penjajah, beliau menunjukkan keberanian. Salah satu uswah terbesar yang ia tunjukkan adalah dalam membela kebenaran tanpa rasa gentar. Ketegasannya dalam menyampaikan kebenaran kepada penguasa kolonial dan penjajah menunjukkan bahwa seorang ulama sejati harus memiliki keberanian moral yang tinggi.
Kiai Wahab: Menggugah Semangat
Peran KH. Wahab Hasbullah dalam menggugah semangat perjuangan umat dan bangsa tidak dapat diragukan. Melalui NU, beliau menggugah semangat umat untuk mencintai tanah air, yang pada saat itu masih dianggap tabu oleh sebagian kalangan. Istilah “hubbul wathan minal iman” (cinta tanah air adalah bagian dari iman) yang beliau gaungkan menjadi pendorong utama umat Islam untuk turut serta dalam perjuangan kemerdekaan.
KH. Wahab juga dikenal sebagai sosok yang pandai memanfaatkan media komunikasi. Ia memanfaatkan seni budaya, seperti syair dan lagu-lagu perjuangan, untuk menyemangati rakyat. Salah satu karya terkenalnya adalah Syair Hubbul Wathan, yang hingga kini masih sering dinyanyikan dalam berbagai acara NU.
Kiai Wahab: Menumbuhkan Militansi
KH. Wahab tidak hanya menggugah semangat, tetapi juga menumbuhkan militansi yang kokoh dalam diri para santri dan umat. Militansi ini tidak hanya dalam arti fisik, tetapi juga dalam bentuk keteguhan memegang prinsip dan nilai-nilai agama.
Pada masa agresi militer Belanda, KH. Wahab bersama para ulama NU lainnya mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad, yang menjadi dasar perjuangan fisik melawan penjajah. Fatwa ini membakar semangat para santri dan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Baginya, mempertahankan negara dari penjajah adalah bagian dari jihad fi sabilillah.
Mencintai Agama dan Negara
Cinta KH. Abdul Wahab Hasbullah terhadap agama dan negara tidak perlu diragukan lagi. Beliau adalah bukti nyata bahwa agama dan nasionalisme dapat berjalan seiring. Bagi beliau, membela negara adalah bagian dari pengabdian kepada Allah SWT.
Komitmen ini tercermin dalam seluruh langkah hidupnya. Sebagai ulama, beliau menjaga tegaknya syariat Islam di tengah masyarakat. Sebagai warga negara, beliau terlibat aktif dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Warisannya adalah nilai bahwa cinta agama dan cinta negara bukanlah dua hal yang harus dipertentangkan, melainkan harus saling melengkapi.
Warisan KH. Abdul Wahab Hasbullah tidak hanya milik masa lalu, tetapi juga menjadi inspirasi untuk masa kini dan masa depan. Di tengah tantangan modernisasi, globalisasi, dan ancaman disintegrasi bangsa, semangat perjuangan dan nilai-nilai luhur yang beliau wariskan tetap relevan.
Generasi muda dapat belajar dari sosok beliau tentang pentingnya memiliki visi yang jelas, keberanian dalam menghadapi tantangan, dan komitmen terhadap agama dan bangsa. Sebagai ulama dan pejuang, KH. Wahab Hasbullah adalah cerminan bahwa setiap individu dapat berkontribusi untuk perubahan besar asalkan memiliki tekad dan keyakinan.
KH. Abdul Wahab Hasbullah adalah pahlawan sejati yang tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga pembuat sejarah. Melalui NU, perjuangan, dan warisannya, beliau telah menanamkan fondasi kokoh bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. Sosoknya mengajarkan kita untuk selalu memberikan arah, menjadi teladan, menggugah semangat, menumbuhkan militansi, dan mencintai agama serta negara.
Kini, tugas kita sebagai generasi penerus adalah menjaga dan melanjutkan perjuangan beliau, agar Indonesia tetap menjadi negara yang berdaulat, adil, dan makmur, dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin yang selalu menjadi landasan.