HARIANSULSEL.COM, Makassar – KH Saifuddin Zuhri adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan pejuang kebangsaan yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Lahir di Sokaraja, Banyumas, pada 1919, beliau dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan pendidikan berbasis keislaman sekaligus kebangsaan. Pemikiran pendidikan KH Saifuddin Zuhri tidak hanya mencerminkan keilmuan yang mendalam, tetapi juga wawasan kebangsaan yang kuat.
Dalam pandangan KH Saifuddin Zuhri, pendidikan merupakan fondasi utama untuk membangun masyarakat yang beradab dan bermartabat. Pendidikan, menurut beliau, bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga proses pembentukan karakter, akhlak, dan kesadaran sosial. Pendidikan harus mampu melahirkan individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap kondisi masyarakat di sekitarnya.
KH Saifuddin Zuhri menekankan pentingnya pendidikan berbasis agama sebagai landasan moral dan spiritual. Beliau percaya bahwa ilmu agama menjadi pilar utama dalam membentuk manusia yang berakhlak mulia. Oleh karena itu, pendidikan Islam harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan di Indonesia.
Beliau juga mendorong agar pendidikan agama tidak hanya berfokus pada aspek ritual, tetapi juga mencakup nilai-nilai universal yang relevan dengan kehidupan modern. Dalam hal ini, KH Saifuddin Zuhri menegaskan bahwa pendidikan Islam harus mampu menanamkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial.
Salah satu kontribusi besar KH Saifuddin Zuhri adalah pemikirannya tentang pentingnya mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum dalam pendidikan. Beliau percaya bahwa umat Islam harus menguasai berbagai disiplin ilmu untuk menghadapi tantangan zaman. Pendidikan yang holistik, menurut beliau, adalah kunci untuk melahirkan generasi yang tangguh secara intelektual dan spiritual.
KH Saifuddin Zuhri juga dikenal sebagai tokoh yang sangat peduli terhadap pendidikan nasional. Dalam perannya sebagai Menteri Agama, beliau memperjuangkan integrasi antara pendidikan Islam dan sistem pendidikan nasional. Salah satu langkah strategisnya adalah memperkuat keberadaan madrasah sebagai lembaga pendidikan formal yang diakui secara nasional.
Sebagai tokoh yang memiliki wawasan kebangsaan yang kuat, KH Saifuddin Zuhri menanamkan nilai-nilai cinta tanah air dalam pendidikan. Beliau sering mengajarkan bahwa nasionalisme dan keimanan bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan saling melengkapi. Menurutnya, mencintai negara adalah bagian dari pengamalan ajaran Islam.
Dalam konteks pendidikan pesantren, KH Saifuddin Zuhri menekankan pentingnya menjaga tradisi keilmuan Islam. Beliau mendorong pengajaran kitab kuning sebagai salah satu ciri khas pesantren yang harus tetap dipertahankan. Namun, beliau juga membuka ruang bagi inovasi dalam pendidikan pesantren untuk menjawab tantangan zaman.
KH Saifuddin Zuhri memiliki pandangan progresif dalam hal kurikulum pendidikan. Beliau percaya bahwa kurikulum harus disusun secara fleksibel dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Pendidikan harus mampu melahirkan lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Beliau juga memberikan perhatian besar terhadap peran guru dalam proses pendidikan. Menurut KH Saifuddin Zuhri, guru adalah sosok sentral yang tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menjadi teladan bagi peserta didik. Oleh karena itu, beliau menekankan pentingnya penguatan kapasitas dan integritas para guru.
KH Saifuddin Zuhri sering menekankan pentingnya pendidikan yang inklusif dan merata. Beliau percaya bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dalam hal ini, beliau mendorong agar pendidikan dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk masyarakat kurang mampu.
Dalam praktiknya, KH Saifuddin Zuhri mendorong pendidikan berbasis komunitas sebagai solusi untuk memperluas akses pendidikan. Beliau menginisiasi berbagai program pendidikan yang melibatkan masyarakat secara aktif, sehingga pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Beliau juga melihat pentingnya pendidikan berbasis kebudayaan. Menurut KH Saifuddin Zuhri, pendidikan harus mampu melestarikan nilai-nilai budaya lokal yang sesuai dengan ajaran Islam. Integrasi antara agama dan budaya, menurut beliau, akan melahirkan masyarakat yang memiliki identitas kuat dan mampu menghadapi globalisasi.
KH Saifuddin Zuhri mendorong agar pendidikan dapat melahirkan generasi yang memiliki semangat juang. Beliau sering mengajarkan bahwa pendidikan adalah salah satu bentuk perjuangan untuk membangun bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus menanamkan nilai-nilai keberanian, kerja keras, dan optimisme.
Dalam bidang pendidikan politik, KH Saifuddin Zuhri memberikan kontribusi besar melalui pemikiran-pemikirannya yang menekankan pentingnya pendidikan politik berbasis nilai Islam. Beliau percaya bahwa pendidikan politik harus menanamkan kesadaran akan pentingnya keadilan, integritas, dan kesejahteraan rakyat.
KH Saifuddin Zuhri juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis kolaborasi. Beliau percaya bahwa kemajuan pendidikan tidak dapat dicapai secara individual, tetapi melalui kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Kolaborasi ini menjadi kunci untuk membangun sistem pendidikan yang kuat dan berkelanjutan.
Sebagai tokoh pendidikan, KH Saifuddin Zuhri sering menekankan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Beliau percaya bahwa pendidikan yang berkualitas akan melahirkan generasi yang mampu membawa Indonesia menuju kemajuan dan kejayaan.
Pemikiran pendidikan KH Saifuddin Zuhri mencerminkan pandangan yang holistik dan visioner. Beliau berhasil mengintegrasikan ilmu agama, ilmu umum, nilai kebudayaan, dan semangat kebangsaan dalam sistem pendidikan. Pemikirannya yang progresif dan inklusif menjadi fondasi penting dalam membangun pendidikan Islam yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Dengan menanamkan nilai-nilai keimanan, nasionalisme, dan karakter yang kuat, KH Saifuddin Zuhri memberikan kontribusi besar bagi pengembangan pendidikan di Indonesia. Warisan pemikiran beliau menjadi inspirasi bagi upaya memperkuat sinergi antara pendidikan agama dan pendidikan nasional, demi melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.
Penulis: Zaenuddin Endy – Ketua DPP RHMH Aljunaidiyah Biru Bone