Kenapa Marhaban Ya Ramadhan, bukan Ahlan Wasahlan Ya Ramadhan, Ini Sebabnya

HARIANSULSEL.COM, Makassar – Ketika Ramadhan tiba, Marhaban ya Ramadhan (selamat datang Ramadhan) ditebarkan secara lisan, tulisan surat, dan media lainnya via line SMS, BB, FB, Twitter, WhatsApp, Linkedln, dll.
Marhaban ya Ramadhan searti dengan ahlan wa sahlan, yang dalam bahasa Arab berarti “Selamat datang…” walaupun keduanya searti dan semakna, tetapi penggunannya berbeda.
Umat Islam tidak menggunakan Ahlan wa Sahlan untuk menyambut datangnya Ramadhan, melainkan Marhaban Ya Ramadhan sebab, marhaban adalah kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu yang akan datang searti dengan kata ahlan sebagaimana yang disebutkan tadi.
Ramadhan harus disambut dengan marhaban bukan ahlan, sebab arti dasar ahlan adalah keluarga, sementara arti dasar marhaban adalah luas atau lapang dan dipahami bahwa Ramadhan merupakan bulan, bukan keluarga, maka penggunaan kata ahlan padanya kurang tepat.
Jadi yang tepat adalah marhaban dengan harapan jiwa raga setiap muslim lebih luas dan lapang, lebih leluasa dan tidak bertepi dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini.
Dengan kelapangan jiwa menjalankan ibadah, terutama puasa maka dengan mudah meraih takwa sebagaimana yang disebutkan dalam QS. al-Baqarah/2: 183. (and)
Penulis: Mahmud Suyuti, Dosen Ilmu Hadis Universitas Islam Makassar, Ketua Lembaga Kajian Islam Aswaja UIM, Komisioner Baznas Sulsel, Sekretaris Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Sulsel, Ketua Mahasiswa Ahli al-Thariqah al-Mu’tabarah al-Nahdliyah (Matan) Sulsel.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *