Kultwit Rakerwil Kemenag Sulsel

HARIANSULSEL.COM, Makassar – Salama’ malam #SahabatReligi, malam ini Menag @lukmansaifuddin baru saja membuka Rakorwil Kemenag di kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Acaraa akan berlangsung dari tanggal 1-3 Maret 2019 .

Dalam kesempatan tersebut, tak lupa menag @lukmansaifuddin mengingatkan untuk terus mensyukuri kehormatan dan kemuliaan sebagai ASN Kementerian Agama yang bisa melayani umat beragama, dengan cara se-optimal dan semaksimal mungkin melakukan peningkatan kinerja. Menag mengingatkan bahwa ASN Kementerian Agama memiliki fungsi yang snagat strategis. Di antaranya adalah bagaimana masyarakat dan bangsa Indonesia ini mampu memahami dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan baik.

Pemahaman dan pengamalan beragama yang tidak hanya dikontekskan pada dirinya atau terhadap umat yang satu agama, tetapi bagaimana agama itu dikontekskan dengan umat agama yang berbeda dan sekaligus dalam konteks kebangsaan. Kemampuan dalam memahami dan mengamalkan akan makna agama ini penting sehingga dapat tercipta keharmonisan dan kerukunan antar sesama.

Dalam Rakorwil yang akan berlangsung selama tiga hari ini, Menag kembali mengingatkan 3 mantra yang telah disampaikan pada Rakernas Kemenag 2019, yakni moderasi beragama, kebersamaan umat, dan integrasi data. “Seluruh program yang dibuat oleh Kemenag, harus merujuk kepada moderasi beragama,” kata Menag.

“Kepada sesama kita, untuk sama-sama sepakat meneguhkan, menegaskan, dan berkomitmen terhadap tiga hal mantra, istilah mantra yang memiliki makna khusus, agar kita tersemangati, terinspirasi untuk melakukan perubahan dari istilah mantra tersebut ,” kata Menag.

Dalam pembukaan rakorwil ini, Menag menitipkan agar jajarannya melakukan akselerasi atau percepatan program tahun 2019. “Kita ingin jadikan ini tahun kualitas, tahun terbaik di banding tahun-tahun sebelumnya. Maka, percepatan program menjadi mutlak. Bulan Oktober, Minimal 95% program sudah terlaksana dan total anggaran sudah harus terserap semuanya” pesan menag.

Hal terpenting lainnya, menurut menag persoalan administrasi dan birokrasi yang menjadi persoalan dalam perwujudan program-program harus segera dituntaskan, menurut menag ASN justru hadir untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Rancangan program sudah terbentuk, anggaran pun sudah ada. Tinggal kewajiban kita sebagai ASN men-deliver itu semua kepada umat.” pesan Menag.

Kedua, Menag meminta program-program yang secara langsung atau tidak langsung terkait dengan SDM-SDM kita, yang menjadi garda terdepan,yang bersentuhan langsung dgn masyarakat diprioritaskan. ” Menag menyebutkan program-program yang harus diprioritaskan terkait dengan guru, penyuluh-penyuluh agama, tokoh-tokoh agama, ormas keagamaan, penghulu, pemuka agama, itu sebagai kepanjangan tangan yang akan mengeksekusi program-program kemenag di tengah masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut Menag juga menandatangani prasasti 12 unit gedung balai nikah dan manasik haji melalui pembiayaan SBSN tahun 2018. Adapun gedung balai nikah dan manasik haji yang diresmikan, antara lain: KUA kecamatan Barru, Mare, Ulaweng, Bonto Tiro, Gantarang, Herlang, Maiwa, Alla, Tompobulu, Walenrang Utara, Mangkutana, Mandai.

Kakanwil @SulselKemenag Anwar Abu Bakar menyampaikan hingga saat ini total pembangunan KUA bersumber dari SBSN sebanyak 75 unit berstandar bangunan 200 m2. Beliau berharap agar pembangunan gedung balai nikah dan manasik haji dapat terus dianggarkan untuk optimalisasi kinerja.

“Optimalisasi dan standarisasi gedung balai nikah dan manasik haji yang berkelanjutan akan membentuk citra Kementerian Agama semakin baik dan tentunya pelayanan terhadap masyarakat juga akan semakin meningkat” kata Anwar Abu Bakar. (rls/and)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *